Cerita sex tante girang bohay
Rebo sore dia nongol di rumah kontrakan gue, udara di Ciawi sore itu dingin banget, gerimis masih turun sedari siang tadi. Tante membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masing-masing selama beberapa saat. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus. Ada dua kamar, yang bagian depan diisi oleh Sahat, mahasiswa kedokteran yang kutu buku dan rada cuek. Rupanya Tante Dessy menyadari kesulitanku. Kecari klitorisnya, memang agak sulit, setelah dapat kuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liang vaginanya. Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante tante gatel menawarkan kemaluannya padaku. Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Gara2 paginya gue iseng ngegoda dia dichat, nanyain uda mandi belom, pake cd warna apa. Tante betul-betul menikmati permainan ini.
Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Tante Dessy menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahan-lahan penisku mulai membesar. Baru kali ini aku melihat Tante Dessy dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam Tante Dessy. Kamar kosku berupa paviliun yang terpisah dari rumah utama. Entah kenapa sudah tidak ada lagi bahasa tubuhnya yang menunjukkan penolakan, yang ada kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak keruan. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa…. Mungkin karena Sahat agak cuek dan selalu sibuk dengan kuliahnya, Tante Dessy akhirnya lebih akrab denganku. Tapi rupanya tidak demikian dengan Tante Dessy….
Tante Dessy dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Dan kutatap matanya yang sendu dalam-dalam lalu kukecup bibirnya. Lalu kumainkan tanganku dikelentitnya sambil kurebahkan kepalaku kedadanya dan kusedot dan kukulum dengan kuat juga kedua puting Tante Endah bergantian dan kedutan-kedutan dinding vagina Tante Endah juga bertambah kuat sehingga penisku merasakan sensasi yang membuat aku merasakan sesuatu yang akan segera meledak keluar. Mereka berdua menikmati hubungan seks terlarang ini. Buka dong celanamu Wa! Sekalipun sudah diatas 40 tahun vagina Tante Dessy masih terasa sempit, dinding-dindingnya terasa kuat mencengkeram penisku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Sekarang tubuh Tante Dessy tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun… sungguh suatu pemandangan yang indah. Tubuhnya kemudian berbalik.
Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Gue gak nanggepin omonganya, malah buru2 gue nyecer ngedeketin dan langsung nyium bibirnya. Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Nita yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Kedua anak mereka kuliah di luar negeri dan hanya pulang pada akhir tahun ajaran. Kami saling cium, saling kulum, dan saling memainkan lidah kemulut pasangan kami. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburu-buru pakaiankupun kubuka satu-persatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Dessy. Untuk ukuran seorang wanita dengan 2 anak, tubuh Tante Dessy cukup terawat dengan baik dan tampak awet muda meski sudah berusia di atas 40 tahun.

Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Gerakan Tante perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat penisku terasa masuk begitu dalam di liang vaginanya. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Nita sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Nita yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Tante Dessy mengangguk setuju, lalu ia membiarkan penisku keluar dari mulutnya. Tanpa sepengetahuannya aku justru melepas celanaku berikut juga celana dalamku.

Bunda Ayu langsung diem, takut kali ye. Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CD-nya saja. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremas-remas payudaranya yang empuk. Aku lanjutkan, lalu dia menegurku. Hingga menimbulkan sesuatu yang kotor dipikiranku. Rupanya Tante Dessy menyadari kesulitanku.


Bikin aku bingung aja. Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante tante gatel menawarkan kemaluannya padaku. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah. Aku tahu betul Tante Nita sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Kurasakan nafas Tante Dessy mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Gue bediri di samping sofa, baju satu2 gue lepas, tinggal kesisa cd gue yang udah gelagapan nahan penis gue yg ngeras di dalem, muka bunda Ayu tegang ngeliatin gue.


Comments88
Meztisho
die ausgezeichnete und termingemäße Mitteilung.
Zuluktilar
die wertvollen Informationen
Mozshura
Es war mein Fehler.